Sabtu, 25 Februari 2012

Bahan diskusi untuk pembekalan follow up basic training 2012

Posted by HMI Cabang Bandarlampung Komisariat Ekonomi Unila 13.18, under | No comments

Ekonomi Sosialis
disampaikan pada 25 Februari 2012

Meneropong kebangkitan ekonomi Indonesia dan menilai system ekonomi terbaik untuk mewujudkannya

Dalam aras perdebatan ideologis ekonomi terdapat 2 aras cara pandang ( ideology ) yaitu ekonomi sosialis dan neoliberalisme. Cara pandang ini secara langsung berpengaruh terhadap teknis etis determinannya. Ekonomi sosialis berakar dari mabda marxisme dan cara pikirnya tentang sunatullah perubahan ( sosialisme ilmiah), dalam perdebatan di wilayah ekonomi ekonomi sosialis lebih menekankan kepada peran Negara untuk menciptakan keadlan ekonomi. Sedangkan neoliberalisme berasal dari mabda teacher dan reagenomics ( 1974) yang menekankan pada peran swasta ( privatisasi ) serta deregulasi ( minimalisasi peran Negara ) untuk menciptakan keadilan ekonomi.

Dari kedua cara pandang diatas selama ini lebih banyak didominasi oleh system ekonomi libralisme yang lebih menekankan pembangunan secara individual dari pada kolektif terlebih lagi dengan adanya keruntuhan soviet sebagai Negara yang anti liberalis.
Hal tersebut yang menjadi suatu titik kemenangan idiologi liberalism.
Namun belakangan ini paham ekonomi yang selama ini diagung-agungkan oleh orang-orang liberalis dengan cara menekankan sumberdaya modal untuk menguasai perekonomian ternyata ikut runtuh, yang ditandai oleh krisis keuangan yang terjadi pada tahun 2008 di amerika serikat sebagai Negara adidaya pun tidak mampu menunjukan eksistensi dari system ekonomi yang konon katanya menjadi system yang paling relevan dan universal di seluruh Negara dunia ketiga. Bukti tersebut dapat dijadikan dasar bahwa selama ini tidak ada satu pun system ekonomi yang mampu membawa kesejahteran masyarakat pada tingkat yang adil dan stabil hingga ahir jaman. Lantas bagai manakah system yang paling ideal bagi seluruh Negara-negara didunia ketiga?
.
Gagasan besar Ekonomi marx adalah teori nilai tambah yang menempatkan analisis kelas produksi yaitu pemilik modal dan bruh sebagai subjek perubahan melalui benturan kelas. Teori nilai tambah beranggapan bahwa buruh selalu menjadi korban penghisapan pemilik modal , marx beranggapan bahwa keuntungan yang diperoleh pemilik modal hanya sebagian yang diberikan kepada buruh. Sehingga perlunya perlawanan kelas buruh untuk merebut keuntungan modal produksinya yang tidak diberikan maksimal oleh pemilik modal.
Sedangakan gagasan besar ekonomi neoliberalisme mengenai privatisasi kepemilikan modal serta swastanisasi sector modal. Serta yang terpenting adalah menjadikan investasi sebgai indicator pertumbuhan ekonomi yang paling strategis.

Indonesia sebagai bagian dari kutub ekonomi dunia bagian selatanpun tidak lepas dari konflik ideologis ( mabda ) ekonomi ini. Apalagi menurut Huntington Indonesia memiliki peluang untuk menjadi kutub perkonomian baru karena faktor kependudukan, SDA, dan Aliran kebdayaan ( etos kerja ) yang diprediksi dapat menjadi kutub ekonomi baru dunia. sehingga, indonesia disetarakan dengan negara selatan yang memiliki kemajuan ekonomi seperti cina dan jepang.

Melihat prediksi Huntington tentang bangkitnya kutub ekonomi baru indoensia dengan berbagai faktornya maka menarik untuk mengkaji manakah ideology ekonomi yang tepat untuk diadobsi oleh Indonesia dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai kutub ekonomi dunia baru.
Berdasarkan refrensi diatas,Bidang P3A berharap pada seluruh kader untuk menekankan pokok pengkajian diskusi dalam beberapa hal yaitu:

1. Membaca peta ekonomi dunia dan perdebatan ideologis yang melatar belakanginya

2. apakah system ekonomi sosialis adalah system ekonomi yang tepat bagi Indonesia sesuai dengan keadaan kultur bangsa.

3. Memformulasikan langkah strategis untuk mengkampanyekan ekonomi sosialis sebagai ekonomi yang mutakhir

Nb: metode diskusi kritis dan 2 arah
Bahasa santai namun terarah
Cari refrensi lain agar kita jadi lebih kaya akan pengetahuan.

0 komentar:

Posting Komentar